Nahdlatul Ulama telah merumuskan pedoman sikap bermasyarakat yang dilandasi paham Ahlussunnah Wal Jama'ah, yakni Tawasuth, Tasamuh, Tawazun, I’tidal. "...Al muhafadzotu ‘alal qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah…..."

PROFIL

Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Universitas Lampung yang kemudian disingkat dengan KMNU UNILA adalah sebuah organisasi kekeluargaan Mahasiswa NU dilingkungan Universitas Lampung yang didirikan dan mengadakan Musyawarah Umum pertama pada Hari Minggu, Tanggal 5 Desember 2010 di MA/Mts Maarif NU Lampung, Kaliawi, Bandar Lampung. Dalam Musyawarah Umum I dihadiri 17 Mahasiswa  NU dari beberapa Fakultas, yaitu:

         1.      Aris Ali Ridho (FISIP)
         2.      David Satria Jaya (FISIP)
         3.      Mutakin (FP)
         4.      Candra Firmansyah (FP)
         5.      Angga Andala (FP)
         6.      Vici Wahyu Nugroho (FP)
         7.      Mufid Budi Aji (FP)
         8.      Dedi Hermanto (FP)
         9.      Edi Shabara (FP)
         10.  Redi Oktama (FKIP)
         11.  Ginanjar Saputro (FKIP)
         12.  Mustafa Abi Hamid (FKIP)
         13.  Azkiya Maisari(FKIP)
         14.  Evvi Ari Widyawati (FKIP)
         15.  Ranti Febriani (FKIP)
         16.  Meirindi (FKIP)
         17.  Tyas Rosawinda. Kh (FMIPA)
Dalam Musyawarah Umum  I itu, 17 Mahasiswa NU tersebut sepakat untuk mendirikan KMNU dengan mengambil konsep gerakan kultural sebagai penguatan gerakan dakwah Ahlussunah Wal Jamaah ala NU.

Di Universitas Lampung, sebelum KMNU berdiri sudah ada PMII, bahkan 13 dari 17 pendiri tersebut adalah Aktivis PMII UNILA yang memang sebelumnya memiliki kultur NU yang cukup kuat. Ada dua hal yang menjadi pemikiran untuk mendirikan KMNU UNILA, yang pertama mahasiswa NU di Unila belum terorganisir dengan baik, mahasiswa NU sendiri ketika masuk Unila mengalami kebingungan harus aktif di organisasi mana, karena mereka tidak menemukan organisasi mahasiswa yang berlabel NU, meskipun telah ada PMII. 

Yang kedua, Mahasiswa NU harus bisa memanfaatkan basis kultural ke-NU-annya untuk melakukan aktivitas keagamaan di Lingkungan UNILA, dimana selama ini penyebaran pemahaman dan aliran-aliran yang jauh berbeda dengan NU telah membumi di UNILA, bahkan hampir seluruh Indonesia, terlebih sebagian besar anggotanya justru kalangan Nahdliyin.